Minggu, 21 Juli 2013

Tamparan kecil yang menyadarkan

Halo blogger mania,lama tak jumpa. Hampir 3 minggu saya tidak post. Maklum,tugas kuliah dan kegiatan lain membuat saya belum bisa posting lagi lebih lanjut.
       Beberapa hari yang lalu,saya sempat ngobrol dengan teman saya,dan saya pikir dalam obrolan singkat itu saya mendapat satu pengalaman lagi. Maka,saya pikir pengalaman itu akan baik bila saya bagikan di sini.
       Terkadang,atau bahkan sering banyak orang yang merasa kehidupan orang lain lebih baik daripada kehidupan dirinya,misalnya,saya pernah mendengar celotehan teman saya yang berkata,”aduh enak ya si A,mau beli apa tinggal beli, gak usah capek capek nabung untuk beli ini itu. Gak kayak gue,mau beli ini aja nabungnya lama banget.” Saya yakin bloggermania juga kadang mendengar hal yang sama bukan? Hal itupun terjadi pada saya.
        Saya mempunyai teman,kebetulan teman sekelas saya.Mari kita sebut saja dia dengan Z. Di usia muda seperti ini,dirinya sudah bisa mendapat apa yang menurut saya jarang untuk didapatkan dengan kemampuan diri sendiri. Ia sudah berkarir dan di pandangan bodoh saya,ia adalah orang yang tidak akan kesulitan secara finansial dan memiliki hidup yang mantap.
       Yang saya tahu hanyalah,si Z ini sangat sibuk dan sering berpergian untuk keperluan bisnis. Baik di Indonesia maupun ke luar negeri. Bagaimana, mantap bukan bloggermania?hahah.. Itu adalah sesuatu yang ada dipikiran saya. Saya rasa,itu adalah pikiran yang manusiawi. Bisa berpikir seperti itu.
       Sampai pada akhirnya,beberapa hari yang lalu,sekitar satu minggu yang lalu kalau tidak salah,satu obrolan singkat di lift membuka pikiran saya yang picik itu. Ternyata,dibalik semua yang saya tulis di atas tentang si Z ini,dirinya yang menjadi kepala keluarga sekarang. Papa si Z sudah meninggal beberapa setahun yang lalu kalau tidak salah. Ditambah dengan dua anak asuh. Jadi,bayangkan bloggermania,seberapa besar rasa tanggung jawab yang ia miliki kepada keluarganya. Dan sudah seberapa keras ia berusaha untuk mendapat apa yang ia capai sekarang. She earn a big respect. Yah minimal dari saya lah.hahahah.
       Tak heran kalau dirinya selalu sibuk dengan pekerjaannya. Kebetulan lagi,saya satu kelompok dengan si Z ini di tugas yang juga sekaligus menjadi ujian. Kadang saya tak enak hati untuk ‘memaksa’ si Z buat kerja tugas. Tapi,di satu sisi,saya juga tak mau ia lupa akan tugasnya sebagai mahasiswa dan bagian dari tim.hhehehe...
       Nah bloggermania,dari sini saya dapat pelajaran lagi jika,apa yang kita lihat orang lain itu enak,belum tentu itu semua seperti yang terlihat. Bisa saja itu semua sudah terjadi berkat kerja keras dan kesulitan yang kita tak pernah tahu sebelumnya.
       Ok d bloggermania,kayaknya postingan buat kali cukup sekian. Terima kasih buat yang sudah baca. Maaf bila ada tulisan yang tidak berkenan di hati bloggermania sekalian. Cao.