Selasa, 05 Maret 2013

kliring dan likuiditas dari bank


Halo para blogger,kemarin saya sudah memposting apa yang dimaksud dengan money flow. Nah,pada kesempatan hari ini,saya akan berbicara sedikit mengenai  money multiplier. Apa itu multiplier?
Multiplier merupakan nilai dari uang yang bertambah atau berganda di bank,hal ini bisa terjadi salah satunya,karena penggunaan cek.
Bank,dalam hal ini sebagai elemen yang sangat penting bila tidak bisa dikatakan terpenting dalam dunia keuangan(financial).
Bank,memiliki dua cara untuk mendapatkan pemasukan,yaitu melalui asset(use of fund) serta liabilitas(source of Fund).
Bila dimasukkan ke dalam  tabel,kira-kira beginilah penampakannya
Assets (Use of Fund)
Liabilities (Source of Fund)
·         Kas
·         Simpanan di Bank Indonesia
                                               
Deposit
·         Time Deposit (Deposito)
·         Saving Deposit (Tabungan)
·         Demand Deposit (Giro)

Securities
·         Obligasi
Aset-aset lain
Capital
·         Modal disetor
·         Laba ditahan
·         Saham (Stock)



Mungkin anda bertanya-tanya mengenai tabel di atas,tenang blogger mania,saya akan menjelaskannya pada anda.
Pertama,saya akan membahas mengenai liabilitas. Bila dimasukkan ke dalam neraca akutansi,Liabilitas ini masuk ke dalam pasiva,atau kekayaan. Yang termasuk dalam liabilitas dalam bank adalah:
1.Deposit(simpanan) merupakan dana yang berasal dari umum atau masyarakat yang menyimpan uangnya di bank.
Deposito sendiri,dibagi lagi dalam tiga jenis,yaitu time deposit yang berupa deposito berjangka,saving deposito yang berupa tabungan,serta demand deposito yang berbentuk giro.

2.Securities merupakan surat-surat berharga(obligasi) yang disimpan di bank. Biasanya,obligasi digunakan oleh nasabah-nasabah yang sering melakukan transaksi di pasar modal.

3.Capital yang merupakan sumber dana yang berasal dari modal yang disetorkan,laba ditahan,serta     saham.



Kedua,saya akan membahas mengenai asset(use of fund). Asset bila dimasukkan ke dalam neraca akuntansi,maka ia masuk ke dalam aktiva. Yang termasuk ke dalam asset dari bank adalah:
A.Kas merupakan kekayaan yang berbentuk,memiliki wujud fisik berupa uang itu sendiri. Paling mudah untuk dicairkan.
B.Simpanan pada BI(Bank Indonesia) adalah kas yang menjadi simpanan bank-bank di BI. Besar simpanan dari bank-bank itu di BI minimal 8% dari deposit yang ada pada bank mereka masing-masing. Gunanya simpanan ini adalah untuk likuiditas dan kliring.
Pemerintah,membolehkan orang untuk meminjam uang yang dimiliki oleh bank. Namun dengan harus memenuhi syarat LDR(Loan to Deposit Ratio).
LDR sendiri mempunyai rumus= (Loan/(Deposit+Capital)) *100%  atau maksimal 110%.
Jangan bingung dulu blogger mania,jadi,bila kita yang meminjam memiliki simpanan sebesar 100 juta di bank,maka kita bisa meminjam uang sebesar 110 juta. Dari mana 10 jutanya? 10 juta atau 10% dari uang itu berasal dari capital.Dana simpanan ini disebut dengan istilah Reserve Requirement
Lalu,darimana Bank bisa mendapatkan keuntungan? Bank akan memperoleh keuntungan yang bisa dilihat dari rumus : i2 – i1 ; dimana i2 merupakan suku bunga yang berasal pinjaman yang diberikan kepada masyarakat serta i1 merupakan bunga yang diberikan bank pada nasabahnya lewat deposito, giro, dan obligasi yang disimpan nasabah di bank tersebut.


Di atas sudah saya sebutkan mengenai likuiditas dan kliring,apa lagi itu? Tenang blogger mania,saya akan menjelaskannya pada anda.
1.Likuiditas.
Pertama,saya akan membahas mengenai lukuiditas dulu. Likuiditas merupakan faktor yang bisa menentukan apakah bank itu gagal atau tidak. Kenapa demikian,karena likuiditas adalah kemampuan sebuah bank untuk membayar hutang jangka pendeknya.Tagihan bisa masuk kapan saja dari para nasabah yang misalnya ingin menarik uangnya dalam jumlah yang besar. Kemampuan bank ini diukur dari simpanan 8% yang dimiliki di Bank Indonesia. Bila bank itu tidak mampu mempertahankan simpanannya di Bank Indonesia yang besarnya minimal 8% itu,maka bank itu akan ditutup dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
2.Kliring
Membaca tulisannya sepertinya kita akan sadar,bila kliring itu merupakan kata serapan dari bahasa inggris. Ya,benar kliring merupakan kata serapan dari bahasa inggris yakni ‘clearing’. Kliring adalah penyelesaian pemindahbukuan serta pembayaran antar bank dengan cara memindahkan saldo bank itu pada pihak yang berhak. Dengan kemajuan teknologi,sekarang ini kliring menggunakan sistem RTGS(Real Time Gross Settlement),apa lagi itu? Jadi dengan RTGS ini,proses pemindahan saldo bisa dilakukan secara Real Time.
Kliring ini biasanya sering dilakukan oleh para nasabah yang menyimpan uangnya dalam bentuk Giro. Uniknya,pemindahan saldo antar bank ini,tidak dilakukan langsung,namun diperantarai oleh Bank Indonesia(BI).
Ilustrasi berikut mungkin akan membantu para blogger mania untuk lebih mengerti soal kliring.
Perhatikan gambar di bawah ini.





Untuk memperjelas,maka saya akan menggunakan contoh kasus.
1.Bank gogon dan bank toyib memiliki simpanan di BI sebesar 8%.
2.Karena ada transaksi,nasabah bank gogon mengeluarkan cek kepada nasabah bank toyib. Setelah itu,nasabah dari bank toyib ini akan mencairkan nominal yang tertera pada cek itu,supaya nominalnya bisa masuk ke dalam rekeningnya di bank toyib.
3a.Bank toyib akan mengeluarkan nota debet keluar yang ditujukan kepada bank gogon. Namun diperantarai oleh BI(Bank Indonesia). Nota debet keluar itu menunjukkan bila bank toyib memiliki piutang sebesar yang ditulis di cek yang diberikan oleh nasabah bank gogon kepada nasbah bank toyib tersebut.
3b.Bank toyib akan mendapatkan nota debet masuk dari bank gogon,lagi-lagi lewat perantara BI. Nota debet masuk menunjukkan bila bank gogon memiliki sejumlah hutang kepada bank  toyib.

4a.Usai mendapatkan nota debet masuk,bank gogon akan mengeluarkan nota kredit keluat buat bank toyib lewat BI. Ketika Nota kredit keluar diterima BI,BI akan mengatur pemindahan saldo dari bank gogon ke bank toyib. Saldo yang digunakan  oleh Bank Indonsia ini merupakan saldo simpanan bank gogon di BI yang jumlahnya 8% tadi.
4b. Ketika Bank Indonesia sudah mengatur mengenai pemindahan saldo dari bank gogon ke bank toyib,Bank toyib akan menerima nota kredit masuk dari bank gogon lewat Bank Indonesia.
            Dari contoh kasus di atas,maka kita bisa melihat bila kliring berpengaruh pada proses likuiditas. Dan yang perlu anda tahu blogger mania,bank yang kurang dari 8% simpanannya di BI bisa melakukan Call money. Apa lagi itu? Call money adalah pinjama antar bank yang dilakukan ‘seolah-olah’ bank peminjam mempunyai piutang di bank yang meminjamkan uang. Namun,bunga dari pinjaman ini dihitungnya per hari.



C.Aset lain
Aset yang dimiliki oleh bank,contohnya adalah gedung kantor pusat,jumlah kantor cabang,dan lain-lain yang dimiliki oleh bank itu.





Nah,sudah saya jelaskan di atas kan mengenai cara bank mendapatkan pendapatan. Nah untuk mendapat keuntungan sendiri,bank mengeluarkan produk serta memberi jasa kepada para nasabah. Di atas yang sudah saya jelaskan di atas itu merupakan contoh produknya. Kalau jasa,ya berasal dari biaya administrasi saat membuka rekening,potongan kepada pemiliki ATM,biaya untuk administrasi pengiriman antar bank.

Oh ya,selain itu,bank juga menganut suatu hukum yang disebut Law of The large number). Apa lagi itu? Saya tidak bisa jelasin definisinya,tapi akan saya kasih contohnya aja buat blogger mania. Begini,Bank akan lebih memilih 1000 nasabah yang menyimpan uang dengan besaran yang kecil katakanlah 1000  dibandingkan 1 orang dengan tabungan yang besar,katakanlah 1 juta.
Kenapa seperti itu? Ya tentu saja untuk meminimalisir resiko bank itu. Katakanlah kalau  dari 1000 nasabah ada 100 nasabah yang ingin menarik semua uangnya,bank masih bisa mempunyai uang dari 900 nasabah lain. Namun,kalau 1 orang nasabah yang dengan uang satu juta tadi yang ingin mengambil semua uangnya sekaligus? Pusing juga banknya. Nah,begitu kira-kira perbandingannya.

            Namun,terlepas dari semua itu,bank tidak bisa dengan muda mengalokasikan dana untuk kredit dan menyimpan di BI.Setiap bank memiliki grafik transaksi seperti gambar di bawah ini.






 Tapi saldo deposit sendiri tidak bisa diprediksi dengan pasti. Hal ini terjadi karena bank tidak bisa mengendalikan transaksi yang dilakukan nasabah. Untuk itu bank harus selalu up to date setiap hari. Dengan memanfaatkan sistem informasi,bank dapat mengoptimalisasi presentase simpanan yang mesti digunakan buat disimpan di BI dan bisa mengalokasikan dana pada kredit.


Nah,blogger mania,kayaknya cukup dulu untuk tulisan kali ini. Terima kasih untuk perhatiannya. Selamat bertemu di tulisan lain...Cao.....

1 komentar:

  1. Saya Ibu Hannah Boss, A pemberi pinjaman uang, saya meminjamkan uang kepada individu atau perusahaan yang ingin mendirikan sebuah bisnis yang menguntungkan, yang menjadi periode utang lama dan ingin membayar. Kami memberikan segala jenis pinjaman Anda dapat pernah memikirkan, Kami adalah ke kedua pinjaman pribadi dan Pemerintah, dengan tingkat suku bunga kredit yang terjangkau sangat. Hubungi kami sekarang dengan alamat email panas kami: (hannahbossloanfirm@gmail.com) Kebahagiaan Anda adalah perhatian kami.

    BalasHapus