Selasa, 27 Agustus 2013

Pengalaman Yang Langsung Berbicara

Halo blogger mania,sudah cukup lama juga saya tidak posting. Maklum,baru abis liburan. Jadi baru sempet nulis lagi. Ok,buat postingan kali ini saya mau bagiin pengalaman pribadi saya(lagi).
Pengalaman kembali mengajarkan saya mengenai apa yang pernah kita lakukan akan terjadi lagi pada kita. Kenapa saya bilang gitu?
ya,soalnya kemarin saya mengalami sendiri hal ini. Sekitar dua bulan yang yang lalu,saya menjadi salah satu mahasiswa yang membagikan brosur untuk Unit Kegiatan Badminton(UKB) di Universitas saya. Iya dong,saya sebagai wakil ketua(ehem) mesti turun tangan langsung lah. Biar gak dibilang gak bertanggung jawab.heheheh. Ok,saya lupa waktu itu hari apa,yang pasti saat itu,calon-calon mahasiswa baru akan ikut OSPEK Universitas. Ya,perkenalan awal lah.
          Jadi ceritanya,UKB ingin promosi buat calon-calon adek kelas nantinya,untuk itu,beberapa pengurus dari UKB bagi-bagi brosur nih buat para adik kelas itu. Kebetulan waktu itu saya terlambat,habis ada kelas. Sampai di tempat teman-teman saya membagi brosur,saya pun akhirnya ikut berdiri dan membagi-bagi brosurnya.
          Pernahkah teman-teman yang sedang berjalan di pusat perbelanjaan dan kemudian ada pria atau wanita yang membagi-bagi brosur? Pasti pernah lah ya,
Pasti kadang kita(termasuk saya) merasa risih ataupun terganggu,setidaknya saya pernah merasakan hal tersebut. Dan, karena itu kita kadang menolak sodoran brosur yang mereka berikan. Tapi, saat itu saya tidak berpikir tentang apa yang mereka rasakan ketika kita memberikan tangan kita sebagai jawaban tidak.
          Akhirnya,saya mengalami sendiri juga. Saat saya membagikan brosur untuk gabung di UKM badminton. Adik-adik kelas itu tanpa menatap saya, melakukan penolakan dengan memberikan tangan yang artinya ’tidak’. Saat itu juga,saya merasa,kok seperti ini,padahal kita disini bukanlah penjahat ataupun seseorang yang akan mencelakakan mereka bukan? Saya sedikit kesal juga waktu itu.
Pikiran saya saat itu,apa susahnya untuk mengambil brosur itu. Hargailah orang yang susah payah menunggu kalian datang dan memberikan brosur itu. Namun,setelah saya pikir-pikir lagi. Yang mereka lakukan itu juga sering saya lakukan ketika saya berjalan-jalan di Pusat perbelanjaan dan sebagainya. Saya pun sadar. Mungkin inilah yang biasa kakak pembagi brosur rasakan ketika membagikan brosur-brosur suatu produk. Yang mungkin tidak kita sadari, itu juga adalah tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka melakukan hal itu.
          Kembali,saya mendapatkan suatu pembelajaran. Yaitu, sesuatu tidak akan terasa ‘kena’ kalau kita tidak merasakannya sendiri. Dengan merasakan secara langsung, kita jadi sadar dan merasakan juga perasaan orang lain.

          Ok d bloggermania,itu aja yang mau saya share,Maaf bila ada salah dan sebagainya. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. Cao.