Minggu, 10 Maret 2013

dasar asuransi


Halo blogger mania,kembali lagi saya akan share seputar asuransi kepada blogger mania sekalian.
Pada postingan kali ini saya akan berbicara mengenai,asuransi  jiwa. Saya akan menjelaskannya dengan contoh kasus buat para bloggermania,Karena kalau langsung masuk ke pengertian,saya juga bingung bagaimana menjelaskan kepada blogger mania.(hehehe).
Baik,saya akan mengajak para blogger mania untuk berpikir seperti ini dulu,sebagai contoh  kasusnya,Ada 10 orang yang menyatu menjadi satu kelompok.Sebut saja nama kelompoknya itu BangDei.   
                Mereka sepakat bila salah satu dari mereka ada yang meninggal(serem),maka anggota kelompoknya(Bangdei) yang  9 orang itu,akan memberikan santunan kepada yang meninggal. Nah,dari situ mereka akan melakukan iuran,mungkin per bulan(contohnya).Katakanlah mereka akan memberikan uang sebesar Rp 10.000. Nah,kalau belum ada yang meninggal kan masih asyik tuh,uangnya masih tetap 100.000 bila dijumlahkan. Masalah akan terjadi bila,satu meninggal dan 9 orang lain akan menjadi 90.000,nah akan lebih bermasalah bila yang meninggal terakhir. Dia mesti menanggung uang yang 9 temannya yang sudah meninggal duluan tadi. Dan ia,hanya mendapat 10.000. Kasian kan? Namun tenang,untuk itu bisa dicari solusinya.
                Supaya uang mereka bisa tetap,mereka akan mencari satu orang di luar kelompok yang bisa mereka percaya untuk memegan uang mereka. Sebut saja yang memegang uangnya itu bernama Memet. Si memet ini yang akan melakukan penarikan uang. Dan uang itu,kan segera Memet investasikan. Kenapa? Ya supaya bila ada satu orang dari Bangdei meninggal,maka anggota kelompoknya yang lain bisa dapat uang dengan jumlah tertentu dan kesepakatan itu Cuma berlaku paling banter 1 tahun. Nah,bila mereka masih hidup dalam jangka satu tahun itu,mereka dikasih pilihan,yakni dibagikan kembali 50% dan sisanya lagi diberikan lagi ke Memet.
                Tugas si Memet yang pertama adalah memberi kepastian jika ada yang meninggal akan tetap diberikan uang. Misalkan dana 10.000 yang diterima Memet dari Bangdei akan dapat bunga 10% per satu bulannya ,bila jangka waktunya satu tahun, berarti anggota Bangdei yang meninggal akan dapat 22.000. Duit 10.000 jadi premi, dan 22.000 itu disebut uang pertanggungan. Maksimal investasi yang dilakukan Memet cuman 6%. 
                Nah Si Memet ini supaya tidak mengalami rugi,ia pun memutuskan untuk menghitung kemungkinan anggota Bangdei yang 10 orang tadi itu kemungkinan matinya selama satu tahun itu. Hal ini dinamakan probability mati. Sedangkan untuk menghitung kemungkinan orang meninggal dalam satuan waktu tertentu,digunakan tabel mortalitas.
                Ok,back to bussines, Karena investasi maksimal cuman 6%,jadi satu tahun maksimal memet ini dapat uang tuh Rp 106.000,100.000 nya itu premi dan 6000 nya dari investasi si Memet ini. Misalkan didapat probabilitas mati tiap anggotanya 10% per tahun,berarti,dalam satu tahun itu hanya ada satu yang akan game over(meninggal). Dari situ Memet akan dapat keuntungan pertahunnya 84.000. Darimana itu? Ya dari 106.000-22.000 tadi. Memet ini,repot sekali,dia mesti menghitung probabilitas mati tiap anggota Bangdei setiap tahunnya. Proses menghitung probabilitasnya ini sampai ke tabel mortalitasnya itu disebut underwriting.
Nah,itu kira-kira contoh kasusnya. Mudah-mudahan blogger mania ngerti deh.hehe

                Ngomong-ngomong,Memet ini  kalo dilihat mesti sering-sering berhadapan dengan sesuatu yang gak pasti y? (baca:kematian).  Oh ya,yang dilihat dari probabilitas kematian,faktor-faktor yanf dilihat itu adalah
·         Usia
·         Jenis kelamin
·         Pola hidup
·         Ekonomi
·         Kesehatan
·         Budaya
·         Hobi
·         Pekerjaan

Nah,itu yang dipake Memet buat jadi patokan buat itung. Untuk proses ngitung ini,ada iurannya juga loh,heheh. Yang mengurusinya diebut aktuaris.(keren juga y)
Untuk menentukan besar premi yang mesti dibayarkan anggota Bangdei dan uang pertanggungan yang mesti Memet bayarkan:
1.Future Value
Atau Nilai uang di masa depan.
Rumus: FV=P(1+i)n
Dimana P=pokok
                I=bunga
                n=jangka waktu
Present Value
Atau nilai uang di masa sekarang yang ditarik dari nilai di masa depan
Rumus:PV=FV/(1+i)n

2.Risk(resiko)
Rumus: Px=1-qx
                Dimana Px=orang yang hidup
                                qx=orang  yang mati

3.Biaya operasional
Yang satu ini dihitung dari angka kematian(mortalitas) dan angka kehidupan(mobilitas).

Orang biasanya ikut asuransi,dikarenakan:
1.resiko jadi berkurang
2.agar hidupnya bisa lebih tenang
3.investasi

                Biasanya,di negara berkembang,motivasinya dibagi dalam dua bentuk.
1.Below the line(miskin) untuk meningkatkan kemampuan ekonomi.
2.Bagi yang kaya tujuannya untuk mempertahankan kemampuan ekonomi yang sudah ia miliki.

Di Indonesia,Asuransi dibagi jadi 3,yaitu;
1.life insurance.
2.general insurance
3.Reasuransi  yang bisa terdiri dari life dan general asuransi

Prinsip yang digunakan pada asuransi adalah:
1.ekonomi
2.perjanjian
3.resiko yang terukur
4.memiliki kesamaan
5.ganti kerugian
6.penerima benefits
7.ada yang yang menjadi tanggungan
8.tertarik dengan Insurable
9.kejadian normla karena resiko

Dalam life insurance terbagi tiga,yaitu
1.asuransi jiwa berjangka,yaitu uang pertanggungan baru akan muncul hanya bila ada yang meninggal.
2.endowment: nah ini,kebalikan dari asuransi jiwa berjangka.
3.Dwiguna: nah kalau yang ini,baik tidak meninggal atau meninggal tetap dapat uang pertanggungan. (Asik ini y)

Kalau di General insurance itu yang ditanggung adalah harta benda,seperti mobil,motor dan lain-lain.
Kalau blogger mania mau tau,perusahaan asuransi itu harus punya yang namanya,
Data nasabah(ini mah pasti donk ya),tabel resiko,serta data investasi.
Data nasabah itu sendiri nantinya akan berkaiatan dengan dua hal yang menjadi pokok asuransi yakni: pertanggungan dan klaim.

                Asuransi juga menganut hukum law of the large number. Yang berarti,semakin banyak yang ikut asuransi maka resiko yang akan ditanggung perusahaan akan makin kecil.

Nah,demikian deh cerita saya buat anda tentang asuransi..moga bermanfaat...cao



Sabtu, 09 Maret 2013

Analisis jurnal Penggunaan SI dalam asuransi


Halo para blogger mania,hari saya kembali akan membagi hasil analisis saya pada jurnal yang berjudul Information System Strategies in the U.K. Insurance Industry. Jurnal ini ditulis oleh Stuart Codington dan T.D Wilson.
ini linknya,
http://informationr.net/tdw/publ/papers/1994Insurance.html

 

Baik,kita mulai saja.

Jurnal ini membahas mengenai pasar asuransi yang tengah mengalami perubahan  dinamis yang butuh keputusan yang tepat  bila mereka ingin mempertahankan posisi mereka saat ini. Teknologi dan Sistem Informasi mempunyai peran penting dalam bisnis asuransi. Selain itu,perusahaan asuransi mengakui  jika tenaga IT mereka butuhkan guna menjaga bisnis yang tengah berjalan serta bertujuan untuk menggunakan IT untuk mengembangkan pasar baru serta untuk mempertahankan daya saing dari perusahaan lain.
Jurnal ini mengkaji atau meneliti menenai pengembangan serta penerapan Strategi IT dan hubungannya dengan strategi bisnis.
Di jurnal ini,peneliti melihat dari berbagai faktor yang bisa mempengaruhi bisnis di perusahaan. Mereka pertama melihat sistem di asuransi,kemudian mereka melihat ke adanay strategi bisnis dari perusahaan,lalu dari situ mereka melihat channel distribusi dari perusahaan menurut Sturdy(1989).
            Setelah itu,mereka melihat faktor penting yang mempengaruhi kesuksesan dari perusahaan. Mereka juga meneliti mengenai bagaimana sebuah perusahaan asuransi mengembangkan IT dan sistem informasi dalam perusahaannya. Kemudian,mereka juga meneliti mengenai apakah IT mendukung terhadap strategi bisnis.
Kesimpulan dari jurnal ini adalah,bisa ditarik kesimpulan,bila penggunaan IT dan SI dalam bisnis asuransi bisa berjalan dengan baik di sebagian besar perusahaan

Nah,demikian blogger mania analisis yang bisa saya tulis...maafkan bila anda tidak bisa mengerti, Saya hanya mencoba untuk bisa sharing. Sampai jumpa di tulisan yang lain. Cao. 

analisis jurnal keagenan perusahaan asuransi


Halo lagi para blogger. Saya masih ngomongin masalah asuransi nih. Kali ini saya akan(kembali) mencoba menganalisis Jurnal yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN INTENSI TURNOVER
PADA AGEN PRODUKSI ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB)
BUMIPUTERA 1912 DI WILAYAH ASPER SEMARANG”
Jurnal ini ditulis oleh Ellyza Mutiarasari Utami, Harlina Nurjahjanti, S.Psi., M.Si, Prasetyo Budi
Widodo, S.Psi., M.Si dari fakultas psikologi universitas diponegoro.

Baik,kita mulai saja analisisnya. Jurnal ini mengambil tahun 2008 dimana Bisnis asuransi jiwa  sedang menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan asuransi semakin banyak,krisis global yang waktu itu terjadi(kayaknya masih terus berlanjut sampai sekarang deh),dan kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah tentang asuransi,membuat kerjaan para agen asuransi yang menjadi jembatan bagi perusahaan dan masyarakat menjadi semakin susah saja. Permintaan serta dan kesulitan yang ditemukan para agen ini membuat mereka memiliki niat untuk berhenti menjadi agen.Daya beli masyarakat yan menurun,membuat perusahaan bingung sekali,hal ini karena perusahaan asuransi saling perang premi. Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang merasakan dampak krisi ini adalah Asuransi Jiwa Bersama(AJB) Bumiputera 1912. Dalam persaingan pasar di Indonesia Bumiputera 1912 masih duduk di peringkat 4,dan masih kalah bersaing dengan perusahaan asing punya. Karena bersifat mutual life,maka AJB harus mampu memperoleh pemegan polis sebanyak-banyaknya guna menghimpun modal supaya perusahaan dapat terus berjalan.
            Krisis global ini menjadi salah satu kondisi yang mempengaruhi kinerja agen. Agen yang merasa kesulitan dan tidak mampu menawarkan produk  serta tidak berhasil membujuk calon pembeli polis,bisa memunculkan keinginan dari dalam diri agen itu untuk keluar dari perusahaan atau intensi turnover. Tentu saja perusahaan tidak ingin ini terjadi. Keluarnya karyawan secara sukarela menurut Robbins,lebih mungkin terjadi di klangan orang yang mengalami lebih banyak stress.tapi,ada sejumlah faktor yang bisa membedakan kekuatan dari stress dan hasil dari stress itu sendiri.
Salah satu faktor tersebut adalah variabel kepribadian individu. Bolger
& Zuckerman (1995 dalam Cooper, 2001, h. 118) menyatakan bahwa kepribadian
mungkin memainkan peran yang penting dalam proses terjadinya stres dengan
mempengaruhi persepsi individu terhadap stresor, reaksinya terhadap stresor
tersebut maupun mempengaruhi kedua proses itu.
Ada beberapa variabel kepribadian yang disebutkan dalam Cooper (2001, h.
120-133) dapat berpengaruh terhadap stres. Salah satunya adalah hardiness.
Hardiness (dalam Schultz, 2002, h. 358) dianggap sebagai salah satu variabel
kepribadian yang dapat membedakan kerentanan individu terhadap stres.
            Hardiness bisa dikatakan penting untuk dimiliki oleh setiap individu
termasuk para karyawan perusahaan. Setiap pekerjaan memberikan tuntutan dan
tantangan yang berbeda untuk para pekerjanya. Pekerjaan sebagai agen asuransi
pun memiliki tuntutan tersendiri yang harus dilaksanakan. Setiap individu memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda termasuk
hardiness terutama dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Individu yang memiliki
kepribadian hardiness akan mampu bertahan menghadapi semua tuntutan dan
tantangan dalam pekerjaannya sedangkan individu yang kurang memiliki
hardiness dalam dirinya, akan kurang atau bahkan tidak bertahan untuk menjalani
pekerjaannya sehingga dapat memunculkan keinginan untuk keluar dari
perusahaan.
Dalam penelitian jurnal ini penulis menemukan memberikan satu variabel prediktor dan satu variabel
kriterium. Variabel-variabelnya  adalah:
Variabel Kriterium : Intensi Turnover
Variabel Prediktor : Hardiness
Dalam penelitian ini,populasi yang digunakan adalah para agen dari produksi AJB Bumiputera
1912 yang berada di kantor-kantor cabang wilayah Asper Semarang.
Populasi yang diambil ini memiliki  karakteristik sebagai berikut:
1. Agen penjualan/ produksi AJB Bumiputera 1912 di kantor-kantor cabang di
wilayah Asper Semarang yang sudah melewati masa orientasi.
2. Statusnya adalah agen kontrak.
3. kerjanya sebagai agen masih di bawah 5 tahun.
Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik
Sample diambil dengan menggunakan teknik Custer random sampling.
Dalam jurnal ini,pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu skala psikologi yang diberi pada sampel penelitian. Di penelitian ini,turnover dan hardiness merupakan dua skala yang digunakan sebagai alat ukur
Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis dalam jurnal ini adalah dengan menggunakan analisis
regresi sederhana yang memperlihatkan adanya hubungan negatif yang siginifikan
antara hardiness dengan intensi turnover pada agen produksi AJB Bumiputera
1912 di wilayah Asper Semarang.
Sebagaimana ditunjukkan oleh angka korelasi rxy= -0,611 dengan tingkat signifikansi korelasi sebesar p= 0,000 (p<0,05). Adanya
tanda negatif pada angka 0,611 mengindikasikan arah hubungan yang negatif,
yaitu semakin tinggi hardiness para agen produksi maka cenderung akan diikuti
dengan semakin rendahnya intensi turnover. Sebaliknya, semakin rendah
hardiness para agen produksi, maka cenderung akan diikuti dengan semakin
tingginya intensi turnover pada agen tersebut.
            Hasil penelitian dalam jurnal ini membuktikan bila hardiness memiliki pengaruh pada
intensi turnover pada agen produksi AJB Bumiputera 1912 di wilayah Asper
Semarang. Hardiness yang tinggi yang dimiliki oleh para agen dalam menjalani
pekerjaannya dapat berpengaruh pada rendahnya intensi turnover pada agen.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam jurnal ini maka bisa ditarik kesimpulan
jika ada hubungan negatif di antara hardiness dengan intensi turnover pada agen
produksi AJB Bumiputera 1912 di wilayah Asper Semarang. Semakin tinggi
hardiness maka akan semakin rendah intensi turnover. Hipotesis dalam penelitian
ini diterima. Hardiness memberikan sumbangan efektif sebesar 37,3% terhadap
intensi turnover pada agen produksi AJB Bumiputera 1912 di wilayah Asper
Semarang.

Nah,begitu deh kira-kira analisis yang bisa saya sharing ke blogger mania sekalian...cao.



















Selasa, 05 Maret 2013

Analisis jurnal


Halo para blogger,setelah postingan tadi mengenai  likuiditas dan kliring,kali ini saya akan mencoba melakukan analisis pada satu jurnal yang berjudul “Manipulation in Money Markets
Nama penulis jurnalnya: Christian Ewerhart,Nuno Cassola,
Steen Ejerskov,and Natacha Valla

Baiklah,jurnal ini membahas mengenai manipulasi di pasar uang,dimana tingkat bunga yang derivatif merupakan salah satu instrumen keuangan yang paling aktif diperdagangkan di area utama perdagangan mata uang. Dengan nilai dari posisi(nilai mata uang) secara langsung bereaksi  terhadap index dasar dari suku bungan harian,manipulasi sudah menjadi’tantangan’ yang tengah bertambah dalam implementasi operasional dari kebijakan keuangan.
Guna mengatasi masalah ini,para penulis jurnal ini melakukan studi dlam sebuah bank komersial yang memiliki bantuan strategis dari bank sentral. Para penulis mengkarakterisasi sebuah equilibrium yang membuat nilai pasar akan ikut termanipulasi dengan menuju ke arah yang lebih baik(positif).
Dari studinya,penulis jurnal ini juga menemukan bila hasil studi mereka ini secara langsung dapat ditemukan dalam perkembangan pasar uang. Dalam hal ini,dalam mata uang poundsterling serta euro.
Dari jurnal ini disimpulkan bila,penulis sudah menunjukkan bila di pasar uang yang sudah tertanam dalam suatu sistem corridor,terdiri dari pinjaman dari bank sentral serta fasilitas simpanan,Dan di sana terdapat potensi untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan.
Dan dalam jurnal ini,penulis sudah menggunakan mikro model untuk memperlihatkan manipulasi yang bisa menguntungkan bagi bank dengan penentuan karakter ex ante yang tepat.

Ya,kira-kira begitu analisisnya blogger mania,,maaf sekali bila banyak kekurangan. Saya juga masih belajar. Sekian.



kliring dan likuiditas dari bank


Halo para blogger,kemarin saya sudah memposting apa yang dimaksud dengan money flow. Nah,pada kesempatan hari ini,saya akan berbicara sedikit mengenai  money multiplier. Apa itu multiplier?
Multiplier merupakan nilai dari uang yang bertambah atau berganda di bank,hal ini bisa terjadi salah satunya,karena penggunaan cek.
Bank,dalam hal ini sebagai elemen yang sangat penting bila tidak bisa dikatakan terpenting dalam dunia keuangan(financial).
Bank,memiliki dua cara untuk mendapatkan pemasukan,yaitu melalui asset(use of fund) serta liabilitas(source of Fund).
Bila dimasukkan ke dalam  tabel,kira-kira beginilah penampakannya
Assets (Use of Fund)
Liabilities (Source of Fund)
·         Kas
·         Simpanan di Bank Indonesia
                                               
Deposit
·         Time Deposit (Deposito)
·         Saving Deposit (Tabungan)
·         Demand Deposit (Giro)

Securities
·         Obligasi
Aset-aset lain
Capital
·         Modal disetor
·         Laba ditahan
·         Saham (Stock)



Mungkin anda bertanya-tanya mengenai tabel di atas,tenang blogger mania,saya akan menjelaskannya pada anda.
Pertama,saya akan membahas mengenai liabilitas. Bila dimasukkan ke dalam neraca akutansi,Liabilitas ini masuk ke dalam pasiva,atau kekayaan. Yang termasuk dalam liabilitas dalam bank adalah:
1.Deposit(simpanan) merupakan dana yang berasal dari umum atau masyarakat yang menyimpan uangnya di bank.
Deposito sendiri,dibagi lagi dalam tiga jenis,yaitu time deposit yang berupa deposito berjangka,saving deposito yang berupa tabungan,serta demand deposito yang berbentuk giro.

2.Securities merupakan surat-surat berharga(obligasi) yang disimpan di bank. Biasanya,obligasi digunakan oleh nasabah-nasabah yang sering melakukan transaksi di pasar modal.

3.Capital yang merupakan sumber dana yang berasal dari modal yang disetorkan,laba ditahan,serta     saham.



Kedua,saya akan membahas mengenai asset(use of fund). Asset bila dimasukkan ke dalam neraca akuntansi,maka ia masuk ke dalam aktiva. Yang termasuk ke dalam asset dari bank adalah:
A.Kas merupakan kekayaan yang berbentuk,memiliki wujud fisik berupa uang itu sendiri. Paling mudah untuk dicairkan.
B.Simpanan pada BI(Bank Indonesia) adalah kas yang menjadi simpanan bank-bank di BI. Besar simpanan dari bank-bank itu di BI minimal 8% dari deposit yang ada pada bank mereka masing-masing. Gunanya simpanan ini adalah untuk likuiditas dan kliring.
Pemerintah,membolehkan orang untuk meminjam uang yang dimiliki oleh bank. Namun dengan harus memenuhi syarat LDR(Loan to Deposit Ratio).
LDR sendiri mempunyai rumus= (Loan/(Deposit+Capital)) *100%  atau maksimal 110%.
Jangan bingung dulu blogger mania,jadi,bila kita yang meminjam memiliki simpanan sebesar 100 juta di bank,maka kita bisa meminjam uang sebesar 110 juta. Dari mana 10 jutanya? 10 juta atau 10% dari uang itu berasal dari capital.Dana simpanan ini disebut dengan istilah Reserve Requirement
Lalu,darimana Bank bisa mendapatkan keuntungan? Bank akan memperoleh keuntungan yang bisa dilihat dari rumus : i2 – i1 ; dimana i2 merupakan suku bunga yang berasal pinjaman yang diberikan kepada masyarakat serta i1 merupakan bunga yang diberikan bank pada nasabahnya lewat deposito, giro, dan obligasi yang disimpan nasabah di bank tersebut.


Di atas sudah saya sebutkan mengenai likuiditas dan kliring,apa lagi itu? Tenang blogger mania,saya akan menjelaskannya pada anda.
1.Likuiditas.
Pertama,saya akan membahas mengenai lukuiditas dulu. Likuiditas merupakan faktor yang bisa menentukan apakah bank itu gagal atau tidak. Kenapa demikian,karena likuiditas adalah kemampuan sebuah bank untuk membayar hutang jangka pendeknya.Tagihan bisa masuk kapan saja dari para nasabah yang misalnya ingin menarik uangnya dalam jumlah yang besar. Kemampuan bank ini diukur dari simpanan 8% yang dimiliki di Bank Indonesia. Bila bank itu tidak mampu mempertahankan simpanannya di Bank Indonesia yang besarnya minimal 8% itu,maka bank itu akan ditutup dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
2.Kliring
Membaca tulisannya sepertinya kita akan sadar,bila kliring itu merupakan kata serapan dari bahasa inggris. Ya,benar kliring merupakan kata serapan dari bahasa inggris yakni ‘clearing’. Kliring adalah penyelesaian pemindahbukuan serta pembayaran antar bank dengan cara memindahkan saldo bank itu pada pihak yang berhak. Dengan kemajuan teknologi,sekarang ini kliring menggunakan sistem RTGS(Real Time Gross Settlement),apa lagi itu? Jadi dengan RTGS ini,proses pemindahan saldo bisa dilakukan secara Real Time.
Kliring ini biasanya sering dilakukan oleh para nasabah yang menyimpan uangnya dalam bentuk Giro. Uniknya,pemindahan saldo antar bank ini,tidak dilakukan langsung,namun diperantarai oleh Bank Indonesia(BI).
Ilustrasi berikut mungkin akan membantu para blogger mania untuk lebih mengerti soal kliring.
Perhatikan gambar di bawah ini.





Untuk memperjelas,maka saya akan menggunakan contoh kasus.
1.Bank gogon dan bank toyib memiliki simpanan di BI sebesar 8%.
2.Karena ada transaksi,nasabah bank gogon mengeluarkan cek kepada nasabah bank toyib. Setelah itu,nasabah dari bank toyib ini akan mencairkan nominal yang tertera pada cek itu,supaya nominalnya bisa masuk ke dalam rekeningnya di bank toyib.
3a.Bank toyib akan mengeluarkan nota debet keluar yang ditujukan kepada bank gogon. Namun diperantarai oleh BI(Bank Indonesia). Nota debet keluar itu menunjukkan bila bank toyib memiliki piutang sebesar yang ditulis di cek yang diberikan oleh nasabah bank gogon kepada nasbah bank toyib tersebut.
3b.Bank toyib akan mendapatkan nota debet masuk dari bank gogon,lagi-lagi lewat perantara BI. Nota debet masuk menunjukkan bila bank gogon memiliki sejumlah hutang kepada bank  toyib.

4a.Usai mendapatkan nota debet masuk,bank gogon akan mengeluarkan nota kredit keluat buat bank toyib lewat BI. Ketika Nota kredit keluar diterima BI,BI akan mengatur pemindahan saldo dari bank gogon ke bank toyib. Saldo yang digunakan  oleh Bank Indonsia ini merupakan saldo simpanan bank gogon di BI yang jumlahnya 8% tadi.
4b. Ketika Bank Indonesia sudah mengatur mengenai pemindahan saldo dari bank gogon ke bank toyib,Bank toyib akan menerima nota kredit masuk dari bank gogon lewat Bank Indonesia.
            Dari contoh kasus di atas,maka kita bisa melihat bila kliring berpengaruh pada proses likuiditas. Dan yang perlu anda tahu blogger mania,bank yang kurang dari 8% simpanannya di BI bisa melakukan Call money. Apa lagi itu? Call money adalah pinjama antar bank yang dilakukan ‘seolah-olah’ bank peminjam mempunyai piutang di bank yang meminjamkan uang. Namun,bunga dari pinjaman ini dihitungnya per hari.



C.Aset lain
Aset yang dimiliki oleh bank,contohnya adalah gedung kantor pusat,jumlah kantor cabang,dan lain-lain yang dimiliki oleh bank itu.





Nah,sudah saya jelaskan di atas kan mengenai cara bank mendapatkan pendapatan. Nah untuk mendapat keuntungan sendiri,bank mengeluarkan produk serta memberi jasa kepada para nasabah. Di atas yang sudah saya jelaskan di atas itu merupakan contoh produknya. Kalau jasa,ya berasal dari biaya administrasi saat membuka rekening,potongan kepada pemiliki ATM,biaya untuk administrasi pengiriman antar bank.

Oh ya,selain itu,bank juga menganut suatu hukum yang disebut Law of The large number). Apa lagi itu? Saya tidak bisa jelasin definisinya,tapi akan saya kasih contohnya aja buat blogger mania. Begini,Bank akan lebih memilih 1000 nasabah yang menyimpan uang dengan besaran yang kecil katakanlah 1000  dibandingkan 1 orang dengan tabungan yang besar,katakanlah 1 juta.
Kenapa seperti itu? Ya tentu saja untuk meminimalisir resiko bank itu. Katakanlah kalau  dari 1000 nasabah ada 100 nasabah yang ingin menarik semua uangnya,bank masih bisa mempunyai uang dari 900 nasabah lain. Namun,kalau 1 orang nasabah yang dengan uang satu juta tadi yang ingin mengambil semua uangnya sekaligus? Pusing juga banknya. Nah,begitu kira-kira perbandingannya.

            Namun,terlepas dari semua itu,bank tidak bisa dengan muda mengalokasikan dana untuk kredit dan menyimpan di BI.Setiap bank memiliki grafik transaksi seperti gambar di bawah ini.






 Tapi saldo deposit sendiri tidak bisa diprediksi dengan pasti. Hal ini terjadi karena bank tidak bisa mengendalikan transaksi yang dilakukan nasabah. Untuk itu bank harus selalu up to date setiap hari. Dengan memanfaatkan sistem informasi,bank dapat mengoptimalisasi presentase simpanan yang mesti digunakan buat disimpan di BI dan bisa mengalokasikan dana pada kredit.


Nah,blogger mania,kayaknya cukup dulu untuk tulisan kali ini. Terima kasih untuk perhatiannya. Selamat bertemu di tulisan lain...Cao.....